“Saya merasa sedih sekaligus syok dengan kekalahan ini karena saya tidak bisa menang di final. Itu sangat menyedihkan. Dan sebetulnya saya sudah memprediksi hal ini. Karena sejak pertandingan sebelumnya Antonsen bermain sangat bagus saat mengalahkan Jonatan,” kata Kento Momota kepada Djarumbadminton.com saat konfrensi pers.
Meski sedih, Kento mengakui bila permainannya hari ini tidak sebaik biasanya dan Antonsen justru tampil lebih bagus. Tunggal putra nomor wahid dunia ini juga mengatakan bila Antonsen memiliki serangan dan pertahanan yang hebat.
“Hari ini serangan-serangan lawan begitu bagus dan luar biasa. Jujur saya agak syok dengan hal itu, dan saya malah mainnya kurang bagus. Serangan Antonsen hari ini jauh lebih tajam dari sebelumnya. Ditambah lagi, defend dia hari ini cukup rapat dan kuat. Itu yang menjadi pembeda dari pertemuan dengan dia di pertandingan sebelumnya,” jelasnya.
Kento sempat membalas kekalahan di game kedua. Namun penampilannya di game penentu justru tidak sebaik permainannya di game kedua. “Ada masalah stamina. Stamina saya di game ketiga sudah terkuras. Lawan bisa lebih maksimal di game terakhir. Dan di pertandingan tadi saya merasa seperti sedang melawan pemain tuan rumah, karena hampir seluruh Istora mendukung Antonsen,” bebernya.
Dengan kekalahan ini, rekor pertemuan antara Kento dan Antonsen menjadi 3-1 untuk keunggulan pebulutangkis Jepang ini. Tak ingin terlarut dalam kesedihan, Kento mengaku akan kembali mempersiapkan diri jelang turnamen-turnamen selanjutnya. Di bulan Februari, akan ada dua kejuaraan berlabel World Tour Super 300, di Spanyol dan Jerman.
“Masih ada waktu untuk kembali mempersiapkan diri menuju turnamen selanjutnya. Semoga saya bisa memperbaiki kekurangan yang ada di sini,” tandasnya.