“Pertandingan tadi tidak mudah, saya pernah kalah di pertemuan sebelumnya dengan Line. Tadi saya berusaha main lebih lepas, lebih yakin, enjoy dan fokus pada pertandingan. Saya menerapkan permainan reli kontrol, lawan kan posturnya tinggi, kalau tidak lewati posisi berdirinya, bisa diserang, saya juga lebih siap defense-nya,” jelas Fitriani.
Meski mengaku tampil lepas, namun ketegangan dan kesabaran di poin-poin kritis menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diperbaiki Fitriani untuk kedepannya. Sebab, saat kedudukan match poin 20-10, pebulutangkis tunggal putri besutan PB Exist Jakarta ini harus kehilangan empat poin berturut-turut sebelum menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan.
“Tipe main saya memang reli kontrol, atur tempo duluan. Pemain reli harus kuat dan siap, apalagi saya kurang tinggi posturnya, jadi fisik dan fokus di lapangan harus lebih dari biasanya. Servis memang jadi PR buat saya, masih sering out, tadi menang angin jadi out. Di game akhir memang kurang sabar karena mau cepat mematikan,” katanya.
Fitrian pun lantas mengaku dapat suntikan semangat dari penonton yang memadati Istora. “Alhamdulillah support di sini luar bisa, sangat ramai, sangat membantu meningkatkan kepercayaan diri, berpikir positif saja,” tutupnya.
Selanjutnya di babak dua Daihatsu Indonesia Masters 2019 BWF World Tour Super 500, Fitriani akan menghadapi tunggal putri senior asal India, Saina Nehwal. Saina lolos ke babak dua setelah memenangi duel rubber game kontra wakil tuan rumah, Dinar Dyah Ayustine dengan skor 7-21, 21-16 dan 21-11.