Meski begitu, melihat permainan para atlet Indonesia yang sangat menjanjikan, meningkatkan harapan banyak pihak bahwa atlet Indonesia bisa berjaya di kandang sendiri.
Bulan lalu pada perhelatan Piala Sudirman 2013, Indonesia disingkirkan China di babak perempatfinal. Meski sempat unggul 2-1 lewat pasangan ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliana Natsir serta Rian Agung Saputra/Angga Pratama, Indonesia harus puas dengan hasil akhir 2-3 dan gagal melaju ke semifinal untuk pertama kalinya.
Didukung dengan supporter yang luar biasa, hawa kemenangan kontingen ‘merah-putih’ seakan sudah di depan mata. Optimisme ini dijawab pula oleh Ketua PB PBSI, Gita Wirjawan, dalam jumpa pers di Hotel Shangri La, Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Saya yakin peluang Indonesia kali ini lebih besar. Perjalanan selama ini dari awal tahun sudah berada di jalur yang benar," ujar Gita.
Tahun ini, para atlet harus menjawab kehausan masyarakat Indonesia atas kemenangan di DIOSSP 2013. Sebab, tahun lalu saja hanya Simon Santoso yang meraih titel juara di nomor tunggal putra. Untuk perhelatan kali ini, wakil-wakil Indonesia ditargetkan minimal bisa menempatkan wakil-wakilnya di semifinal seluruh nomor yang dipertandingkan.
"Tontowi/Liliana kita harapkan bisa berprestasi seperti biasa. Angga/Rian juga diharapkan bisa menampilkan permainan yang lebih baik. Performa terbaik putra-putra kita di Piala Sudirman tentu jadi sebuah pertanda baik akan bangkitnya bulutangkis Indonesia. Mereka mampu mengimbangi China. Semoga di Indonesia Open nanti mereka bisa tampil dalam bentuk terbaik dan bahkan menyapu bersih gelar juara," sambungnya.