"Senang rasanya bisa menang, sebab di Indonesia Masters lalu saya kalah babak awal. Tadi bisa lebih tenang bermain," ujar Gregoria, usai tanding.
Juara Kejuaraan Dunia Junior 2017 itu mengaku sempat tidak fokus pada gim kedua, lantaran kerap muncul keinginan untuk menyelesaikan permainan dengan cepat. "Gim kedua saya sempat hilang fokus, karena mau buru-buru menyelesaikan pertandingan. Jadi penempatan bola tidak akurat," tuturnya, seperti dikutip dari siaran pers Humas PP PBSI.
Kemenangan Gregoria atas Supanida merupakan yang keempat dari lima pertemuan. Satu kemenangan dikemas Supanida saat bertemu di Thailand Open 2017.
Saat di Indonesia Masters 2021, Gregoria terhenti di tangan unggulan kedelapan asal Jepang, Sayaka Takashi, dalam tiga gim. Untuk tampil di Indonesia Open, Gregoria sudah mempersiapkan diri terutama mental tanding. "Karena saya sering kalah, mental tanding harus diperbaiki. Harus lebih berani dan hindari kesalahan sendiri," katanya.
Laga babak kedua, Gregoria menunggu lawan dari pemenang antara unggulan kelima Thailand, Pornpawee Chochuwong dan Lianne Tan dari Belgia. Gregoria pernah mengalahkan Chochuwong di Indonesia Open 2019, tetapi dibalas saat bertemu di Piala Uber 2020.
"Kalau ketemu Pornpawee, harus bersiap banget. Dia punya variasi pukulan bagus," katanya.