Selepas laga, Jojo mengaku sudah mengenal karakteristik Chico, sehingga mampu menang mudah pada pertandingan ini. "Kami sudah saling mengenal. Chico juga junior saya. Kami sering berlatih bersama, ke mana-mana selalu bersama-sama. Mulai dari makan, ngabisin waktu juga kalau di asrama," tutur Jojo.
Menurut keterangan pers Humas PP PBSI, beberapa kali serangan yang dilancarkan Jojo gagal diantisipasi dengan sempurna oleh Chico, pemain berperingkat 60 dunia. "Saya rasa, tadi Chico agak kurang pengalaman saja. Tadi saya coba untuk, kalau di strategi itu, mencoba untuk membuat dia kaget dan ternyata dia kurang siap," katanya.
"Saya lihat kesempatan itu begitu terbuka. Jadi saya maksimalkan untuk terus menekan. Itu yang paling menonjol dari pertandingan tadi," Jojo, menambahkan.
Pascakemenangan ini, wakil tuan rumah yang juga unggulan keenam turnamen ini, akan menghadapi Anders Antonsen dari Denmark di perempat final, Jum`at (26/11).
Menilik pada rekor pertemuan keduanya, Jojo unggul atas Antonsen. Pada pertemuan terakhir di Piala Thomas 2020, di Aarhus, Denmark, pemain kelahiran 15 September 1997 itu sukses mengatasi Antonsen dengan skor 25-23, 15-21, 21-16.
Meski menang atas Antonsen pada laga terakhir, Jojo mengaku hanya ingin fokus dan dapat mengakhiri pertandingan besok dengan baik. "Ini akan menjadi partai ulangan setelah Thomas Cup. Saya yakin Antonsen punya ambisi dan motivasi pada pertandingan kali ini. Saya harus antisipasi hal itu," kata Jojo.
"Saya harus kontrol pikirannya. Pada pertandingan terakhir memang saya menang, tetapi di pertandingan ini beda. Dilihat dari pertandingan, Antonsen cukup capek dari kemarin," tambahnya.
"Dua pertandingan ini, Antonsen bermain 80 menit lebih. Sejak dari Indonesia Masters bahkan sampai final. Jadi, saya berusaha semaksimal mungkin untuk membuat dia capek dulu lagi," Jojo, menjelaskan.
Runner-up Indonesia Masters 2021 itu lolos ke babak perempat final Indonesia Open 2021 setelah mengalahkan wakil Taiwan, Wang Tzu Wei, melalui rubber game 18-21, 21-13, 21-14.