Peraih medali emas Asian Games 2018 itu mengaku kecewa dengan penampilannya di ajang turnamen BWF level super 1000 itu.
Tunggal putra peringkat delapan dunia itu kalah karena banyak melakukan kesalahan sendiri. Jojo juga tidak mampu meredam emosi serta ego dalam dirinya. "Jujur saya sangat kecewa karena banyak salah mengambil keputusan. Tidak hanya itu emosi saya di laga ini kurang bisa diredam sehingga permainan terbaik saya tidak keluar," ungkap Jojo, dalam siaran pers Humas PP PBSI
Juara Swiss Open 2022 itu menolak kondisi fisiknya menurun saat diajak bermain rubber game melawan wakil Negeri Tirai Bambu tersebut.
Unggulan ketujuh di Indonesia Open 2022 itu hanya kurang sabar meladeni Zhao sehingga dirinya harus rela tersisih di babak kedua. "Dari segi fisik saya rasa sama, lawan pasti juga lelah. Saya hanya merasa beberapa kali memaksa memukul sehingga melakukan kesalahan sendiri," tambah Jojo.
Dengan kekalahan ini, pemain bertinggi badan 179 cm itu gagal membalaskan dendam saat disingkirkan tunggal putra peringkat 35 dunia itu pada Indonesia Masters 2022, pekan lalu.
Pada pertemuan sebelumnya, Jojo yang merupakan unggulan keenam kalah rubber game dari Zhao dengan skor 21-10, 14-21, 11-21.
Adapun untuk Zhao, kemenangan atas Jojo itu membuat wakil Negeri Tirai Bambu itu melangkah ke babak perempat final.
Pada babak delapan besar, runner-up China International Challenge 2017 akan jumpa wakil Hong Kong, Lee Cheuk Yiu, yang sebelumnya menaklukkan runner-up Indonesia Masters 2022, Chou Tien Chen, dari Taiwan lewat dua gim langsung dengan skor 21-18, 21-13.