"Bagi saya, pendidikan sangat penting, apalagi tak banyak atlet Taiwan yang bisa kuliah S3 sambil aktif bertanding," kata pemain berperingkat dua dunia ini, dalam laporan Kompas, Senin (20/6).
Dalam artikel bertajuk "Teladan dari Axelsen" itu, Tzu Ying berterima kasih kepada pihak kampus yang telah memberikan kesempatan berlajar sambil berlatih dan bertanding. Menurutnya, pendidikan tinggi yang ditempuhnya memiliki andil dalam membantu mengembangkan kariernya.
"Dia bisa memakai ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalahnya. Meskipun tidak mudah membagi waktu antara berlatih, bertanding, dan kuliah, dia tidak mau menyerah," tulis media harian tersebut.
Hal ini terbukti ketika berhadapan Chen Yu Fei pada babak empat besar tunggal putri Indonesia Open 2022, Sabtu (18/6), di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Tzu Ying mengaku hampir menyerah saat meladeni pebulu tangkis asal China tersebut. Kalah di gim pembuka, Tzu Ying bangkit dan memaksakan rubber game hingga akhirnya merebut tiket final setelah memenangkan dua gim terakhir.
Begitu pula ketika berlaga di partai puncak melawan Wang Zhi Yi, rekan senegara Chen. Tzu Ying berhasil memecahkan masalahnya usai kalah pada gim pertama, untuk meraih kemenangan telah pada gim kedua dan secara meyakinkan merekbut gim penutup. Laga final tersebut berakhir dengan skor 21-23, 21-6, 21-15 dalam tempo 60 menit. Tzu Ying keluar sebagai juara!