Indonesia Open 2024 - Bagas/Fikri Melaju, "The Daddies" Terhenti

Muhammad Shohibul Fikri & Bagas Maulana (Djarum Badminton)
Muhammad Shohibul Fikri & Bagas Maulana (Djarum Badminton)
Indonesia Open ‐ Created by EL

Jakarta | Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri melanjutkan tren positif di turnamen bulu tangkis Indonesia Open 2024 dengan menembus perempatfinal. Dalam laga babak kedua yang digelar di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (6/6), pasangan peringkat ke-11 dunia itu sukses mengalahkan wakil Prancis, Christo Popov/Toma Junior Popov, dengan skor 21-11, 21-17.

Pada pertandingan ini, juara All England 2022 tersebut mengaku sempat kesulitan menghadapi Popov bersaudara. Namun, dengan bermain lebih lepas, mereka akhirnya bisa mengunci kemenangan straight games dalam tempo 32 menit.

"Pertandingan yang tidak mudah, laga berjalan dengan ketat. Pada laga ini kami menjaga fokus dan tidak mau lengah untuk bisa mendapatkan setiap poinnya," ungkap Fikri melalui siaran pers Humas PP PBSI.

Dengan kemenangan ini, di babak delapan besar, Bagas/Fikri akan berjumpa Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen asal Denmark.

Menghadapi babak delapan besar turnamen BWF World Tour Super 1000, Bagas/Fikri pengin melanjutkan tren positifnya dengan melangkah lebih jauh. "Menghadapi babak berikutnya kami harus bermain lebih percaya diri. Siapa pun lawannya kami harus siap. Saat ini kami berupaya untuk menjaga pikiran dan mental bertanding agar bisa memberikan permainan terbaik untuk laga esok hari," ungkap Fikri.

"Saya bertekad akan bermain nothing to lose. Sangat penting untuk kami menjaga tren positif agar bisa tampil baik di atas lapangan," Bagas, menambahkan.

Kegemilangan Bagas/Fikri tidak diikuti Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Ganda putra berjulukan "The Daddies" itu kalah di babak 16 besar dari wakil China, Liang Wei Keng/Wang Chang, dengan skor 21-17, 20-22, 18-21.

Runner-up BWF World Championships 2022 itu mengaku sudah mengeluarkan permainan terbaiknya untuk bisa tampil melangkah jauh di Indonesia Open 2024. "Sangat disayangkan saat sudah unggul di gim pertama kami kalah. Kami sempat mengubah gaya bermain dengan lebih cepat saat tertinggal. Sayang kami banyak melakukan kesalahan sendiri," demikian Hendra.