Bertanding pada Selasa (4/6) di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Anthony kalah rubber game 21-17, 11-21, 8-21 dari wakil Jepang, Kenta Nishimoto. Kekalahan Anthony merupakan kekalahan kedua tunggal putra Indonesia setelah beberapa jam sebelumnya Chico Aura Dwi Wardoyo kalah straight games 16-21, 9-21 dari Kantaphon Wangcharoen asal Thailand.
Keesokan harinya, juara All England 2024 Jonatan kalah dari wakil Malaysia, Leong Jun Hao, dengan skor 13-21, 21-16, 12-21. "Ini yang harus evaluasi. Karena mereka harus terbiasa. Tapi satu, yang mendekati Olimpiade ini banyak hal yang harus terus buat pemain nyaman pas nanti di Olimpiade," kata Irwansyah, seperti dilaporkan Antara.
Penampilan di Indonesia Open 2024 melanjutkan penurunan performa Anthony dan Jonatan, setelah mereka juga tersingkir di babak awal Singapore Open 2024.
Pekan lalu di Singapura, Anthony tersingkir di babak 16 besar setelah kalah 14-21, 21-10, 8-21 dari Leong. Sementara Jonatan tersisih di babak yang sama dengan skor 17-21, 6-21 dari Chou Tien Chen asal Taiwan.
Irwansyah pun mengatakan akan berdiskusi lebih lanjut tentang kans membawa keduanya ke Australia guna mengikuti turnamen Australia Open 2024, 11-16 Juni, sebagai persiapan terakhir sebelum berlaga pada Paris 2024. "Masih harus diskusi lagi, kalau melihat poin kan mengenai ranking. Itu nanti dulu saja dibicarakan. Tapi sekali lagi, mereka sudah berusaha dan 'mati-matian' di lapangan tapi hasil tidak bagus," kata Irwansyah.
Ia juga menegaskan, tim tunggal putra "Merah Putih", saat ini, akan fokus membenahi mental Anthony dan Jonatan agar penampilan keduanya di Paris dapat tampil maksimal. "Makanya ini langsung bilang tadi untuk terus masuk ke ranah mental dan pikiran supaya tidak terganggu. Walaupun kalah di sini, ada pelajaran yang paling penting untuk bermain di Olimpiade nanti," demikian Irwansyah.