Pada laga ini, pasangan berjuluk "The Daddies" itu mengaku tidak mudah mengalahkan wakil negeri "Gajah Putih" tersebut. Sejak awal laga, runner-up All England 2023 itu berupaya untuk mengimbangi permainan Supak/Kittinupong yang bermain lebih menekan.
Dengan kesabaran, runner-up BWF World Championships 2022 itu bisa keluar dari tekanan untuk akhirnya meraih kemenangan lewat pertarungan rubber game dalam tempo 45 menit.
"Hari ini pastinya tidak mudah. Dari gim pertama kami banyak ragu-ragu dan terburu-buru, jadinya malah mati sendiri. Lalu di gim kedua, kami ubah pola permainannya dan temponya menjadi lebih enak," ujar Hendra melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Alhamdulillah kami bisa melangkah ke babak kedua. Sama seperti yang disampaikan Koh Hendra, di gim pertama kami banyak melakukan kesalahan sendiri, lalu di gim kedua kami bisa mengurangi kesalahan untuk akhirnya meraih kemenangan," Ahsan, menambahkan.
Ahsan/Hendra mengaku senang kembali bermain di hadapan publik Istora Senayan, Jakarta. Dengan dukungan penuh suporter, "The Daddies" ingin memberikan yang terbaik dan menutup akhir dengan manis berlaga di hadapan enam ribu penonton. "Tekanan pasti ada, kami sebagai wakil tuan rumah rasanya harus meraih kemenangan. Tapi, itu lebih baik dijadikan motivasi, fokus satu demi satu pertandingan saja," kata Hendra.
"Kepada para pemain Indonesia, kalian harus tetap kerja keras, memang di setiap pertandingan ada menang, ada kalah. Terpenting adalah konsistennya dalam latihan," Ahsan, berpesan.
Dengan hasil ini, Ahsan/Hendra melangkah ke 16 besar dan bertemu Liang Wei Keng/Wang Chang asal China.