Banyak atlet yang juga memiliki track record seperti Taufik. Tapi, kenapa hanya Taufik yang mendapatkan penghargan? Alasannya, menurut Jaya Suprana, Ketua Umum Museum Rekor Indonesia (MURI), pebulutangkis yang pernah meraih juara Olimpiade 2004 di Athena itu masuk dalam tiga kategori sekaligus yang belum pernah dimiliki pebulutangkis lain di dunia.
"Kategorinya, ia termasuk dalam pebulutangkis multi juara yang telah menang di ajang bulutangkis multi event dunia, ia adalah pebulutangkis yang juga mendirikan tempat latihan atas namanya serta membuat museum bulutangkis yang ada di dalam tempat latihannya sendiri. Luar biasa!" sebut Jaya Suprana dalam acara perpisahan dengan Taufik di Hotel Grand Kemang, Rabu ( 19/6).
Banyak yang belum mengetahui soal museum bulutangkis milik pebulutangkis asal Bandung itu. Bukan masalah besar atau kecilnya museum tersebut, tapi nilai sejarah dan memori besar yang tak bisa tergantikan yang jadi imbalannya.
"Nanti, isinya adalah memori saya tentang bulutangkis dan beberapa tentang bulutangkis dunia akan saya taruh di sana. Lokasinya masih di dalam Taufik Hidayat Arena (THA)," sebut Taufik yang mengaku acara surprise party yang diberikan sang istri, Amy Gumelar dan anak-anaknya itu sudah bocor ke telinganya.
Indonesia bersedih karena tak akan ada lagi sosok Taufik Hidayat dalam setiap laga bulutangkis. Tapi, Indonesia juga harus tersenyum bangga lantaran Taufik bisa membuat harum Merah Putih seantero dunia.
Terima kasih Taufik. Prestasimu memberi inspirasi besar untuk penerusmu. Semoga tak lama lagi muncul bibit-bibit baru yang bakal meneruskan perjuanganmu di kancah bulutangkis dunia! Dilarang Stop! Lanjutkan perjalananmu.