Dari total Rp 500 juta, apparel Li-ning yang menjadi sponsor tim beregu campuran junior Indonesia memberikan hadiah sebesar Rp 200 juta. Sementara Djarum Foundation dan Yuzu Isotonic menghadiahi pasuka Garuda Muda dengan voucher sejumlah Rp 300 juta. Penyerahan hadiah langsung diberikan Ketua Harian PP PBSI, Alex Tirta dan Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin.
“Ini prestasi yang sangat membanggakan untuk Indonesia. Kita sudah 17 tahun menunggu piala ini. Hasil manis ini sekaligus membuktikan bahwa kejayaan bulutangkis kita ini bisa berhasil menyatukan Indonesia dari berbagai daerah di tanah air,” kata Yoppy Rosimin dalam sambutannya.
Melalui prestasi ini, Yoppy berharap Piala Suhandinata bisa terus berada dipelukan Ibu Pertiwi. “Setelah ini, tugas kita semua adalah membuat piala ini betah di Indonesia. Bagaimanapun caranya harus betah, jangan sampai keluar lagi. Mudah-mudahan ini adalah awal yang baik untuk kedepannya dan bisa ditiru adik-adik yang lain. Selain itu, support orang tua juga sangat berarti untuk atlet-atlet kita,” tegasnya.
Sementara itu, Manajer Tim beregu campuran junior Indonesia untuk World Junior Championships 2019, Susy Susanti mengatakan bila prestasi emas ini merupakan bukti dari kerja keras, kekompakan dan semangat pantang menyerah yang diperlihatkan para pasukan Garuda Muda di Kazan, Rusia.
“Dengan kerja keras, kekompakan tim serta semangat pantang menyerah yang diperlihatkan anak-anak akhirnya bisa berhasil untuk pertama kalinya membawa Piala Suhandinata ke pangkuan Ibu Pertiwi. Mereka bisa membuktikan hasil terbaik di kejuaraan ini,” ungkap Susy.
Dengan hasil ini, tak lupa juga Susy mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan mendukung penuh tim Indonesia.
“Terima kasih kepada semua pemain yang sudah berjuang mati-matian mengharumkan nama bangsa Indonesia. Terima kasih juga untuk tim pelatih karena sudah luar biasa sekali memberikan suatu masukan dan perubahan dalam skuat ini. Dan tentunya terima kasih kepada semua pendukung yang ada di balik layar. Prestasi ini datang lewat atlet yang lahir dari klub-klub yang memiliki kepedulian tinggi terhadap bulutangkis Indonesia,” tutup Susy Susanti.