Kerap menjuarai turnamen bulutangkis di luar negeri, Tontowi/Liliyana pun penasaran ingin juara di kandang sendiri. Terutama dalam turnamen bulutangkis bergengsi sekelas Djarum Indonesia Open Super Series Premier (DIOSSP) yang akan kembali digelar 10-16 Juni 2013 mendatang. Pasalnya, dua tahun terakhir ini mereka mengalami kegagalan di partai final dalam turnamen tersebut.
Menurut Tontowi, keberhasilan mereka meraih gelar juara All England, Maret lalu, telah menambah rasa percaya diri mereka dan menjadi bekal menghadapi DIOSSP 2013. Sementara itu, Liliyana pun mengaku akan bermain maksimal demi meraih hasil terbaik.
"Tahun ini mau ada peningkatan. Buktiin kita juga jago kandang bukan cuman di luar," ungkapnya.
Setali tiga uang dengan Liliyana, pelatih ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky, mengungkapkan hal yang sama.
"Persiapan sudah cukup baik. Kita juga sepakat jangan cuman jago di luar kandang. Kali ini coba bisa juara di kandang sendiri," ujarnya.
Pada gelaran DIOSSP 2011, Tontowi/Liliyana gagal meraih gelar juara usai ditaklukkan pasangan asal China, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Mereka takluk lewat rubber game, 22-20, 14-21, dan 9-21 di partai final. Sedangkan di DIOSSP 2012 tahun lalu, harapan Tontowi/Liliyana untuk naik podium juara kembali pupus di partai final. Tontowi/Liliyana menyerah di tangan pasangan ganda Thailand, Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam usai melakoni rubber game, 17-21, 21-17, dan 13-21.
Semoga saja di DIOSSP kali ini Tontowi/Liliyana dapat membalas kekalahannya dan menyumbangkan gelar bagi INDONESIA.