“Sebenernya awalnya sudah enak. Tapi mereka panik karena lawan mempercepat tempo permainanny. Ghana jadi nggak percaya diri saat empat smash pertama itu nggak pernah pas. Dalam kondisi terserang, komunikasi mereka panik,” ungkap Pelatih Ganda Campuran PB Djarum Kudus yang mendampingi di Austria, Vita Marissa mengutip dari Bolalob.com.
“Selain itu, walaupun sebenernya ini nggak bisa dijadiin alasan, tapi kemarin itu matanya Ghana bintitan dan di sini nggak ada dokter pertandingan juga. Jadi pandangannya memang sangat terhambat. Matanya bengkak banget, jadinya buram pandangannya,” sambung Vita menjelaskan.
Setelah harus kehilangan Ghana/Ketut, kini harapan ganda campuran PB Djarum Kudus bakal bertumpu pada pasangan Dejan Ferdinansyah/Serena Kani. Dejan/Serena yang datang dengan status unggulan kelima akan berhadapan dengan wakil Denmark, Emil Hybel/Elisa Melgaard, sore nanti.
Di sisi lain, Ghana dan Ketut juga masih punya peluang untuk merebut hasil terbaik di turnamen ini. Sebab, keduanya bermain rangkap di nomor ganda putra dan ganda putri. Di ganda putra, Ghana akan tampil bersama Dejan. Sementara Ketut bakal berduet dengan Serena.