“Di pertandingan tadi kita menerapkan pola main yang sama dengan kemarin, lebih banyak main no lob dan lebih banyak nyerang. Soalnya kondisi lapangan juga sedikit berangin. Pelatih menginstruksikan main lebih safe dan banyak menurunkan bola,” jelas Putri Syaikah.
“Alhamdulillah dari kemarin sampai tadi kita bisa bermain lepas dan lebih enjoy. Karena lawan-lawan kita rata-rata lebih senior. Jadi kita bermain nothing to lose dan nggak mikirin menang-kalah. Yang penting tadi kita fight di lapangan dan nggak mau kalah sama lawan yang lebih senior,” ungkapnya.
Bertanding tepat di hari kemerdekaan Indonesia yang ke-74 ternyata mampu menambah semangat bagi ganda putri besutan PB Exist Jakarta ini. “Pastinya keingat kalau hari ini tanggal 17 Agustus. Sebelum tanding sempat mikir, di hari kemerdekaan ini, kita mau kasih yang terbaik buat Indonesia, ya buat memotivasi diri kita supaya lebih semangat lagi,” katanya.
Di babak final Akita Masters 2019 BWF Tour Super 100 nanti, Nita/Putri akan kembali berhadapan dengan wakil tuan rumah, Ayako Sakuramoto/Yukiko Takahata. Unggulan kedua ini lolos ke partai puncak lewat kemenangan 21-16 dan 21-14 atas ganda putri Tiongkok, Chen Xiao Fei/Zhang Shu Xian.
Ini akan menjadi pertemuan perdana bagi Nita/Putri dan Sakuramoto/Takahata. Meski begitu, Nita/Putri mengatakan bila mereka akan mempelajari pola permainan lawan lewat video pertandingan. Selain itu, Nita/Putri juga akan lebih fokus ke persiapan diri mereka sendiri. Sementara itu, Firman juga akan berhadapan dengan tunggal putra Jepang, Yu Igarashi.