“Kami merasa bangga bisa maju ke final, apalagi kami tinggal satu-satunya wakil Indonesia. Tapi ini belum selesai, besok kami harus main lebih bagus lagi. Hari ini kami mainnya sama saja dengan kemarin, tapi kami main memang lebih enjoy,” ujar Debby kepada badmintonindonesia.org.
Pada game pertama, pasangan Zhang/Zhao sebenarnya sempat memimpin perolehan angka, namun Praveen/Debby berhasil menyusul dan terjadi kejar mengejar angka, hingga akhirnya sukses dimenangkan Praveen/Debby dengan angka tipis 21-19.
Memasuki game ke-2, Praveen/Debby sempat mencuri 2 angka pertama, sebelum kembali terjadi kejar mengejar angka hingga 8-6, selepas itu permainan Praveen/Debby semakin mengesankan dengan meninggalkan Zhang/Zhao 14-7, 17-10 sampai akhirnya menang 21-16.
“Dari game pertama sampai kedua, kami terus dapet feelnya. Main semakin enak dan komunikasi juga bagus. Setiap lawan yang semakin bagus kan kami harus makin banyak komunikasinya, biar main makin bagus dan cari solusi di lapangan,” kata Praveen.
Kemenangan Praveen/Debby atas Zhang/Zhao menjadi kemenangan pertama mereka, setelah sebelumnya tujuh kali kalah. Pertemuan terakhir mereka sebelum babak semifinal kemarin terjadi di babak perempat final Hongkong Open 2015 dengan skor 20-22 21-17 19-21.
“Banyaknya pertemuan memang menjadi bekal tersendiri buat kami. Tapi berapa kali pun ketemu dan berapa kali pun kalah, ketika masuk lapangan sebenarnya kami punya kans yang sama. Tapi yang pasti kemenangan ini menambah kepercayaan diri kami,” tambah Debby.
“Mereka merupakan pemain top. Sudah lebih pengalaman dan bisa mengatasi situasi. Saya rasa mereka tidak ada ketegangan di lapangan. Hanya kami memang lebih enjoy,” ungkap Praveen.
Di babak Final All England (13/3) Praveen/Debby akan berjumpa pasangan asal Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen. Meski secara rekor pertemuan masih kalah 3-6, peluang Praveen/Debby cukup terbuka lebar mengingat pada tiga pertemuan terakhir berhasil mereka menangkan.