"Saya terharu sampai keluar air mata tidak bisa ditahan karena tidak menyangka bisa juara di sini," Fikri, dalam siaran pers Humas PP PBSI, Minggu (20/3).
Bagas/Fikri naik ke podium teratas turnamen paling tua di dunia itu seusai mengalahkan seniornya yang juga unggulan kedua, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Partai puncak yang berlangsung di Utilita Arena Birmingham, Inggris itu, Bagas/Fikri menang straight games langsung 21-19, 21-13.
"Gelar ini kami persembahkan untuk Indonesia, PBSI, pelatih, keluarga dan orang-orang tersayang yang selalu dukung selama ini," kata Fikri.
Terkait jalannya pertandingan, Bagas/Fikri tampil dengan pola permainannya yang terus menyerang. Ketenangan dan tidak banyak melakukan kesalahan sendiri menjadi kunci kemenangan. "Pertandingan hari ini sangat luar biasa. Kami selalu selalu fokus satu poin demi satu poin, tidak memikirkan menang atau kalah," tutur Fikri.
"Pencapaian sampai final buat saya sudah luar biasa, mungkin kemenangan hari ini hanya bonus dan rezeki saja," demikian Fikri.