"Kami terinspirasi Fajar (Alfian) dan Rian (Ardianto) di laga kemarin. Selama tidak menyerah pasti bisa," kata Fikri, dalam keterangan pers Humas PP PBSI.
Pemain asal klub SGS-PLN Bandung itu menjelaskan, mereka merasa kehilangan fokus pada "angka-angka tua" di gim kedua. Terlebih, Ong/Teo selalu unggul dalam perolehan poin sejak awal gim tersebut. Namun, Bagas/Fikri terus memberikan perlawanan hingga berhasil menyamakan kedudukan. "Setelah poinnya sama, mereka mungkin gugup lalu kami bisa dapat poin lebih banyak," ujarnya.
"Kami tertinggal cukup jauh di gim kedua, tapi lawan juga masih jauh ke poin 21. Jadi, daripada kami lepas dan belum tentu di gim ketiga bisa bermain bagus, makanya kami coba mengejar dengan mengubah pola main dan juga semangat terus," Fikri, mengungkapkan.
Bagas menyatakan, lantaran sudah sudah sering bertemu, mereka paham betul kekuatan begitu pun kelemahan pasangan berperingkat delapan dunia itu. "Di lapangan juga secara permainan tidak terlalu berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya," jelasnya.
"Komunikasi kami jaga dengan baik. Saya dan Fikri saling percaya. Itu kunci kami bisa memenangkan pertandingan hari ini," demikian Bagas.