Pada kesempatan ini, tim dibagi dalam dua kloter penerbangan karena alasan teknis. Shesar Hiren Rhustavito, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, Rionny Mainaky, dan Eng Hian terbang dengan maskapai penerbangan Turkish Airlines (TK57), Jumat (10/3) malam, pada pukul 21.40 WIB. Sementara sisanya menggunakan maskapai penerbangan Emirates Airlines (EK359) pukul 00.15, Sabtu (11/3) dini hari WIB.
"Persiapan anak-anak sudah bagus, menjelang keberangkatan semua dalam kondisi yang cukup bagus. Saya harap mereka dapat menjaga kondisi karena jarak tempuh ke sana akan panjang," tutur Rionny, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Saya berpesan ke mereka untuk berjuang semaksimal mungkin untuk dapat meraih gelar juara," Rionny, menambahkan.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengaku lebih mewaspadai cuaca ekstrim di Inggris, ketimbang memikirkan kesempatan bertanding di All England kali inni adalah yang pertama mereka sejak menduduki peringkat satu dunia. "Di Inggris kami terima kabar kalau cuaca sedang cukup ekstrim dengan suhu mencapai minus lima derajat celsius. Kami coba beradpatasi dengan keadaan itu. Yang terpenting bagaimana menjaga kondisi agar tetap prima," kata Rian.
"Kami tidak terlalu memikirkan status nomor satu dunia di All England, rasanya sama saja dengan All England terdahulu. Tapii memang tegang pasti ada dan wajar untuk semua pemain, ini turnamen bergengsi. Benar kata Rian, kami mau coba antisipasi cuaca yang lebih dingin dan bersalju," Fajar, menjelaskan.
Sementara, Apri/Fadia menyampaikan fokus persiapannya pada penambahan variasi pola permainan. Juara Malaysia Open 2022 itu juga ingin konsentrasi satu per satu pada lawan yang bakal dihadapi nanti. "Bismillah ya, satu per satu dulu. Kami mau menyiapkan permainan ke lawan yang kami hadapi," jelasnya.
"Persiapan pasti banyak mencoba variasi-variasi pola permainan. Semoga nanti bisa diterapkan dengan baik saat bertanding," demikian Apri.