Inilah penantian panjang yang diakhiri Anthony, dengan merebut tiket final turnamen paling tua di dunia itu, Sabtu (16/3), berkat kemenangan atas wakil Prancis, Christo Popov, di babak empat besar. Pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat, itu menang rubber game 19-21, 21-5, 21-11 di Utilita Arena Birmingham, Birmingham, Inggris.
"Bersyukur dan senang hari ini, bukan hanya karena menangnya tapi bisa mengatur semuanya dengan baik di lapangan. Bisa jaga fokusnya dengan baik dari awal pertandingan sampai selesai, itu penting juga. Karena kalau bisa bermain dengan baik dan bisa menuntaskan segala permasalahan, kemungkinan berhasil lebih besar," jelas Anthony kepada tim Humas dan Media PP PBSI, selepas pertandingan berdurasi 75 menit tersebut.
"Memang cukup disayangkan di gim pertama sudah unggul dua-tiga poin tapi Christo berhasil menyusul. Di gim kedua saya coba untuk tidak memikirkan apa yang terjadi di gim pertama, tetap fokus pada strategi, tetap fokus cara bermainnya harus bagaimana untuk dapat poin demi poin," tambah pemain berperingkat lima dunia itu.
Dengan hasil ini, Anthony mencatatkan kemenangannya yang kedua atas Christo dalam dua kali pertemuan.
Kemudian di partai puncak yang digelar pada Minggu (17/3), terbuka peluang tercipta final sesama tunggal putra Indonesia, jika Jonatan Christie menang atas Lakshya Sen asal India. "Di final siapa pun lawannya saya siap. Tapi pastinya berharap kita bisa menciptakan 'all-Indonesian final'," tegasnya.
"Tapi buat Jonatan jangan dulu terlalu fokus ke sana karena masih ada pertandingan yang harus dia jalani hari ini, semoga dia bisa bermain dengan baik, sama seperti penampilan sebelum-sebelumnya," Anthony, berpesan.