"Kami kalah terutama bola depannya, Aaron sangat bagus hari ini. Selain itu, kami juga tidak sabar karena mereka sulit ditembus dan rapi jadi malah banyak mati sendiri," kata Fikri.
Hampir senada dengan Fikri, Bagas mengatakan jalannya gim kedua melawan wakil Malaysia itu sangat intens menyusul penempatan bola yang cukup sulit untuk diantisipasi olehnya dan Fikri dari pasangan peringkat lima dunia tersebut. "Dua kali lucky ball mereka di gim kedua juga cukup berpengaruh pada penampilan kami. Pengembalian mereka sangat menempel di net, sulit sekali dikembalikan. Kami sudah susah-susah dapat poin, malah hilang poinnya seperti itu," jelasnya.
Antara melaporkan, jika dibandingkan dengan ganda putra peringkat satu dunia, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, yang mereka kalahkan di babak 16 besar, Bagas/Fikri mengakui bahwa Aaron/Soh memiliki variasi serangan yang lebih rapi dan beragam. "Dibandingkan dengan (Chirag) Shetty, Aaron mempunyai sentuhan bola depan yang lebih variatif. Dari servis saja dia sudah bisa sangat menyerang," kata Fikri.
Meski demikian, Bagas/Fikri mengatakan tidak ingin segera mengendurkan semangat walaupun tidak mampu menembus babak empat besar. Bagas/Fikri berharap mereka bisa mengembangkan kemampuan agar bisa tampil lebih baik lagi di turnamen-turnamen mendatang. "Permainan kami di babak pertama dan kedua kemarin bisa dibilang tidak buruk tapi memang masih menjadi pekerjaan rumah buat kami untuk menemukan cara yang tepat untuk mengalahkan Aaron/Soh ini," ujar Fikri.
Sementara, Indonesia berhasil meloloskan tiga wakil ke babak semifinal All England Open edisi ke-125. Dari sektor ganda putra ada juara bertahan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang berjumpa dengan pasangan Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
Sedangkan dua wakil lainnya datang dari sektor tunggal putra, yaitu Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie yang masing-masing berhadapan dengan Christo Popov asal Prancis dan Lakshya Sen (India).