Empat tahun silam, Praveen/Debby keluar sebagai juara All England usai mengandaskan perlawanan ganda campuran Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christina Pedersen dalam permainan straight game dengan skor 21-12 dan 21-17. Kali ini, saat bentrok dengan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai di Arena Birmingham, Inggris, Minggu (15/3), Praveen/Melati menjadi juara lewat kemenangan 21-15, 17-21 dan 21-8.
Praveen Jordan pun lantas mengungkapkan kebanggaanya setelah berhasil mengoleksi gelar keduanya di ajang All England dengan pasangan yang berbeda. “Pastinya senang sekali. Ini gelar kedua saya dengan partner yang berbeda, tentunya bisa seperti ini bukan suatu hal gampang,” ungkap Praveen Jordan.
Pebulutangkis binaan PB Djarum Kudus inipun tak lupa mengucapkan rasa terima kasihnya kepada para pendukung yang sudah memberikan semangat di Arena Birmingham. “Terima kasih untuk suporter indonesia yang ada di sini. Dukungan kalian sangat luar biasa dan itu yang membuat kita bangkit lagi di game terakhir,” tuturnya.
Sementara itu, Melati Daeva Oktavianti juga mengutarakan kebanggaannya setelah sukses mencicipi podium tertinggi pada turnamen bulutangkis tertua di dunia ini bersama Praveen. Menurutnya, apa yang ia cita-citakan sejak kecil sudah terwujud di tahun ini. “Ini pertandingan besar, jadi siapapun punya kans untuk juara,” kata Melati.
“Pastinya bangga banget bisa juara di sini. Karena ini kan salah satu cita-cita dan impian dari kecil. Alhamdulillah bisa terwujud salah satu impianku,” ungkapnya.