“Kita mau main langsung in dari awal, tidak mau kehilangan ritme permainan. Bagaimana caranya supaya bisa menang. Karena semua pemain mau juara di sini, itu yang bikin beda. Selebihnya sih lawan sama saja, tinggal bagaimana kita yang mengontrol diri kita sendiri,” kata Greysia Polii mengenai pertandingan.
Kedua pasangan memperlihatkan pertarungan sengit pada game pertama. Meskipun Greysia/Apriyani sempat beberapa kali tertinggal dalam perolehan poin, namun berkat konsistensi dan ketenangannya, pasangan Indonesia ini mampu menguasai jalannya pertandingan dan tampil maksimal di poin-poin kritis.
Apriyani Rahayu mengaku tak ingin lengah dan kecurian di laga pembuka kejuaraan bulutangkis tertua di dunia ini. Pebulutangkis asuhan PB Jaya Raya Jakarta ini langsung tampil fokus sejak pertandingan dimulai. “Kita mau mengeluarkan kemampuan dari awal, in dari awal saja. Pikirannya, fokusnya dan pukulan-pukulannya,” ujar Apriyani Rahayu.
Dengan kemenangan ini, Greysia/Apriyani berhak melaju ke putaran dua All England 2019 BWF World Tour Super 1000. Selanjutnya, pasangan ganda putri peringkat empat dunia ini akan berhadapan dengan wakil Tiongkok, Dong Wenjing/Feng Xueying yang menang 21-9 dan 21-15 atas pasangan Hong Kong, Ng Wing Yung/Yeung Nga Ting.
Sementara itu, pasangan Della Destiara Haris/Tania Oktaviani Kusumah harus tersingkir dari pentas All England 2019 BWF World Tour Super 1000 setelah kalah 17-21 dan 23-25 dari unggulan keenam asal Korea, Lee So Hee/Shin Seung Chan.