Seperti dilansir Badmintonindonesia.org, melalui pertandingan yang berjalan selama 33 menit itu, Hafiz/Gloria mengaku sudah mempelajari gaya dan pola permainan Gicquel/Delrue. Dengan demikian, maka tidak terlalu banyak kendala yang dialami Hafiz/Gloria saat bertanding di lapangan.
“Kita sudah mempelajari mereka, melihat videonya, kebiasaannya apa, jadi pas di lapangan tinggal menerapkannya saja. Cuma pas di game pertama awal, kita masih terbawa pelan. Poinnya di game pertama awal kan agak mepet, jadinya setelah interval kita cepatkan lagi. Terus di game kedua, kita tetap menggunakan pola yang sama,” ungkap Gloria Emanuelle Widjaja selepas pertandingan.
Lolos ke babak perempat final All England 2020 BWF World Tour Super 1000, ganda campuran peringkat delapan dunia ini akan berhadapan dengan unggulan ketiga asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai yang sudah lebih dulu melangkah ke delapan besar berkat kemenangan 21-15 dan 21-17 atas pasangan Taiwan, Lee Jhe Huei/Hsu Ya Ching.
Pertemuan Hafiz/Gloria dan Dechapol/Sapsiree nanti, tentunya bakal menjadi tantangan tersendiri buat pasangan Indonesia tersebut. Pasalnya, dalam empat bentrokan sebelumnya, Hafiz/Gloria tercatat belum sekalipun mengantongi kemenangan atas ganda campuran rangking tiga dunia itu.
Pada pertemuan terakhir di kejuaraan China Open 2019 BWF World Tour Super 1000 misalnya, Hafiz/Gloria dipaksa menyerah dalam permainan dua game langsung dengan skor 14-21 dan 19-21.
“Kita belajar dari kekalahan-kekalahan sebelumnya. Apa yang harus diperbaiki ya diperbaiki pelan-pelan. Fokusnya dari awal, dari servis dan terima servis-nya. Yang penting bisa enak dulu mainnya, pasti strateginya bisa keluar sampai ngasih yang terbaik,” tutur Hafiz Faizal.