“Kita kurang tahan dengan pola kita. Bolanya kita kan sama banget dengan mereka, bedanya mereka cuma tekanannya lebih ada dan lebih safe dari kita. Sebenarnya mereka juga bisa kita matiin, tapi kita lebih banyak mati sendiri. Padahal mereka nggak banyak mematikan kita di lapangan,” jelas Hafiz Faizal seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org.
“Mungkin dari diri kita juga masih kurang berani atau gimana, walaupun sudah dikasih tahu sebelumnya, jadi kurang bisa keluar,” lanjutnya menambahkan.
Hasil kurang memuaskan ini juga sekaligus memperpanjang catatan kekalahan Hafiz/Gloria dari Puavaranukroh/Taerattanachai menjadi 5-0. Pada pertemuan sebelumnya di kejuaraan China Open 2019 BWF World Tour Super 1000, Hafiz/Gloria juga dipaksa menyerah dalam permainan dua game langsung dengan skor 14-21 dan 19-21.
“Sebenarnya peluangnya ada yang penting kita melewati babak ini dulu. Tapi kita sudah maksimal di babak perempat final ini. Ada sedikit rasa kecewa, karena awalnya kita mau main seperti apa, tapi di lapangan kita belum maksimal mengeluarkan yang kita inginnya,” ungkap Gloria Emanuelle Widjaja selepas pertandingan.
Dengan demikian, maka sektor ganda campuran Indonesia hanya berhasil mengirimkan satu wakilnya ke babak semifinal All England 2020 BWF World Tour Super 1000 melalui pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Pada partai empat besar nanti, Praveen/Melati akan ditantang wakil tuan rumah, Marcus Ellis/Lauren Smith yang berhasil lolos berkat kemenangan 24-26, 22-20 dan 21-11 atas pasangan Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet.