Batal ke final All England, Praveen Jordan mengaku sangat kecewa sekali. Pasalnya, Praveen/Melati punya kans yang cukup besar untuk mengunci kemenangan saat unggul match poin lebih dulu di game kedua. Namun akibat melakukan beberapa kesalahan sendiri, Praveen/Melati harus rela kehilangan momentum dan kalah dari pasangan ganda campuran peringkat satu dunia itu.
Hasil ini menjadi kekalahan keempat bagi pasangan Praveen/Melati atas Zheng/Huang. “Bayangkan saja, satu poin lagi sudah ke final, tetapi malah seperti ini. Bahkan ada kesempatan buat juara, gara-gara satu poin saja,” kata Praveen Jordan usai bertanding.
“Sebenarnya lawan sudah dapat percaya dirinya, di game pertama itu mereka tidak bisa mengeluarkan permainan mereka. Tapi mereka adalah pasangan rangking satu dunia, tidak bisa dipungkiri. Sebenarnya mereka tadi kembali ke posisi tidak enak, ke standard normal mereka,” lanjutnya menjelaskan.
Sementara itu, Melati Daeva Oktavianti mengatakan bila dirinya begitu tegang sehingga harus kehilangan fokus di game kedua dan ketiga.
“Waktu kedudukan 20-17 saya jadi lebih tegang, seharusnya kan tetap fokus, tapi langsung buang dua poin. Waktu lawan posisi 19-20, kita keserang lagi. Kejadian di game kedua pasti ada pengaruhnya di game ketiga, seharusnya tidak boleh. Kita sudah berusaha, tapi lawan sudah mengantisipasi dan menebak permainan kita,” pungkas Melati.