Dengan hasil ini, maka Koharu/Shiho berhasil menyamakan rekor pertemuan menjadi 1-1. Rizki Amelia Pradipta menilai penampilan pasangan ganda putri Jepang ini jauh lebih baik ketimbang pada pertemuan sebelumnya di ajang Daihatsu Indonesia Masters 2019 BWF World Tour Super 500, Januari lalu. Saat itu, Rizki/Ketut menang 21-13, 19-21 dan 21-11.
“Hari ini mereka lebih baik di permainan depan net. Kalau apa yang kurang dari kita, ya masih banyak. Di pertemuan terakhir lawan mereka, kita menang, jadi tadi berharap bisa menang lagi. Namun penampilan mereka hari ini tidak seperti pertandingan sebelumnya, hari ini mereka lebih siap dari kita,” ungkap Rizki Amelia Pradipta.
Rizki/Ketut sebetulnya sempat unggul dalam perolehan poin di game pertama. Namun, Koharu/Shiho tampil begitu apik dengan mendulang enam poin berturut-turut yang sekaligus membuat kedudukan berbalik unggul. “Waktu unggul dan tersusul itu, kita lambat mengantisipasi perubahan pola main lawan. Mereka ambil kesempatan dari servis, dan langsung mempercepat tempo, kita jadi tertekan,” jelas Ni Ketut Mahadewi Istarani.
Belum berhasil menembus babak semifinal All England 2019 BWF World Tour Super 1000, Ketut mengaku cukup kecewa harus tersingkir di delapan besar. “Tentu saja kita tidak puas dengan hasil ini, sebenarnya kita bisa mendapat hasil yang lebih baik. Di pertemuan sebelumnya, itu kan pertemuan pertama kita, nah sekarang mereka sudah lebih mengantisipasi permainan kita,” pungkasnya.
Dengan tersingkirnya Rizki/Ketut, otomatis Indonesia menyisakan satu wakil ganda putrinya di ajang All England 2019 BWF World Tour Super 1000 melalui Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang baru akan bertanding melawan pasangan Tiongkok, Chen Qingchen/Jia Yifan malam nanti.