“Puji Tuhan hari ini bisa menyelesaikan pertandingan dengan tidak ada kurang satu apapun. Juga bisa menembus perempat final. Di game pertama saya bisa mengendalikan permainan, pola yang saya mau berhasil dimainkan. Di game kedua Kunlavut mulai berani mengambil inisiatif permainan, saya sempat terbawa irama dia. Selain itu, saya juga banyak melakukan kesalahan sendiri. Beruntung di akhir saya bisa lebih siap dan fokus,” kata Anthony Sinisuka Ginting dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.
Ini merupakan pertemuan perdana Anthony dengan Vitidsarn. Sebagai pemain yang lebih senior dan berpengalaman, Anthony menuturkan bahwa Vitidsarn yang datang dengan bekal tiga titel Juara Dunia Junior itu mampu memberikan perlawanan cukup berarti. Bahkan Anthony memuji penampilan Vitidsarn yang mampu mengendalikan sisi paniknya di lapangan.
“Saya pikir dia bermain sangat baik hari ini. Dia pemain junior, dia baru berusia 18 tahun tapi dia memiliki sisi panik yang sangat terkontrol. Bagi saya itu juga pertandingan yang sulit. Saya senang dengan kemenangan ini karena saya merasa seperti mengontrol game pertama dan game kedua. Saya mencoba mengonversi poin untuk kemenangan keseluruhan,” ungkapnya dalam wawancara bersama Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) usai bertanding.
Di babak 8 besar Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, Anthony akan berhadapan dengan tunggal putra Denmark, Rasmus Gemke yang baru saja mencuri kemenangan 22-20 dan 21-8 atas wakil Thailand, Khosit Phetpradab.
Ini akan menjadi kesempatan bagi Anthony untuk membalas kekalahan yang dia alami saat bentrok di ajang All England 2020 BWF World Tour Super 1000. Saat itu, Anthony kalah dua game langsung dengan skor 14-21 dan 18-21.