“Saya sangat penasaran ingin merasakan Olimpiade. Saya sangat bersemangat dan saya tidak sabar untuk melihat semua pemain kembali beraksi. Saya bisa menantang semua orang, pasti. Saya tidak merasakan tekanan tambahan karena peringkat saya. Saya justru mendapatkan kepercayaan dari itu,” kata Anders Antonsen dilansir situs resmi Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
“Saya ingin mendapatkan medali dan saya pasti ingin emas. Saya pasti tidak pergi ke Tokyo hanya untuk bersenang-senang dan mengalami Olimpiade. Saya ingin melakukannya dengan baik, tetapi saya tidak yakin bagaimana hidup saya akan berubah. Ada begitu banyak pertanyaan, dan saya hanya penasaran untuk mendapatkan jawaban untuk semuanya,” sambungnya menambahkan.
Antonsen mengalami musim yang luar biasa pada 2019 lalu, tentunya sebelum wabah virus korona menyerang dunia. Saat itu, dia tercatat sukses menjuarai Daihatsu Indonesia Masters 2019 BWF World Tour Super 500 dan European Games 2019. Selain itu, Antonsen juga mampu mencapai final di ajang Blibli Indonesia Open 2019 BWF World Tour Super 1000 serta Kejuaraan Dunia 2019 di Basel, Swiss.
“Saya memiliki banyak kenangan indah di 2019. Saya memiliki kemajuan besar tahun itu. Tiba-tiba saya berada di peringkat teratas. Yang menarik adalah memenangkan Indonesia Masters, gelar besar pertama saya dan medali perak di Kejuaraan Dunia. Semuanya berjalan baik. Latihan saya sangat bagus, saya konsisten. Tidak ada cedera atau semacamnya. Secara keseluruhan, itu adalah tahun yang sangat bagus,” ungkapnya.
Musim ini, Antonsen sudah mengantongi dua gelar juara dari ajang BWF World Tour Finals 2020 di Bangkok, Januari lalu dan European Championships 2021 di Kyiv, Ukraina. Sementara pada Olimpiade Tokyo 2020 nanti, Antonsen akan menghuni Grup L bersama Tien Minh Nguyen dari Vietnam dan wakil Azerbaijan berdarah Indonesia, Ade Resky Dwicahyo.