Yuki/Sayaka benar-benar menjadi batu sandungan buat ganda putri Indonesia. Hasil ini memperpanjang catatan kekalahan Rizki/Della untuk ketiga kalinya dari tangan pasangan ganda putri nomor satu dunia itu.
"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin bagaimana caranya mengalahkan mereka, defense kami salah posisi, kadang terlalu di depan, kadang terlalu di belakang. Mungkin memposisikan defense nya yang harus diperbaiki. Kami harus latihannya lebih keras, tentunya kami mau coba terus,” jelas Della Destiara Haris.
Pada pertemuan sebelumnya, di kejuaraan Badminton Asian Championship 2018, Rizki/Della harus kalah lewat rubber game dengan skor 29-27, 17-21, 11-21. Pun demikian pada pertemuan kedua di kejuaraan Blibli Indonesia Open 2018, pasangan Indonesia ini dipaksa menyerah dua game langsung 16-21 dan 18-21.
"Rasanya penasaran, masa nggak bisa sih mengalahkan mereka? Fukushima/Hirota kelebihannya konsisten dari awal, kami masih naik-turun. Kami juga harus belajar lebih safe lagi," tambah Rizki Amelia Pradipta.
Sementara itu, belajar dari beberapa kekalahan dan menurunnya performa pasangan ganda putri Indonesia, membuat sang pelatih, Eng Hian putar otak dan mempersiapkan pola latihan baru dalam menghadapi pemain-pemain level atas dunia, khususnya Jepang.
"Memang ada latihan baru dari pelatih, karena sekarang kiblat ganda putri bukan ke Tiongkok lagi, tapi sudah ke Jepang. Footwork mereka bagus, kecepatannya stabil dari awal sampai akhir," ungkapnya.