Kemenangan Minion sekaligus menjadi momen ‘balas dendam’ atas Takeshi/Keigo. Sebab, pada pertemuan sebelumnya di Kejuaraan Dunia, Kevin/Marcus harus takluk di tangan pasangan Negeri Samurai itu.
Tampil menekan sejak awal, Minon tak membiarkan permainan pasangan Jepang berkembang. Serangan demi serangan terus dilancarkan Kevin/Marcus demi membelah pertahanan Takeshi/Keigo.
"Pastinya kami belajar dari kekalahan kemarin, kami kalahnya kenapa? Hari ini kami jauh lebih siap, dari segi teknik dan non teknik, secara keseluruhan. Kami menekan dari awal, dan mereka tidak bisa keluar dari tekanan itu. Kami sudah sering ketemu dan nggak kalah terus juga, imbang lah, menang-kalah. Tergantung siapa yang lebih in di lapangan, intinya itu saja," ungkap Kevin Sanjaya seperti dikutip badmintonindonesia.org.
Pasangan negeri Matahari Terbit semakin tertekan pada game kedua. Tak banyak yang dapat diperbuat Takeshi/Keigo. Marcus Fernbaldi Gideon menambahkan, dirinya bertekad untuk bisa menyumbang satu angka untuk Indonesia. Apalagi, saat itu pasukan Merah-Putih tertinggal satu poin.
"Hari ini sepertinya mereka agak tegang, nervous. Suara supporter mungkin mengganggu mereka. Saya sih nggak terlalu beban (saat Indonesia tertinggal 0-1), mau menyumbang angka untuk Indonesia. Kamura/Sonoda permainannya cepat, nggak gampang mati, kami nggak boleh lengah, kira-kira sudah mau mati, kami harus siap terus, mereka bisa tiba-tiba mengembalikan bola," kata Marcus.