Tunggal putra Indonesia yang kini berada di urutan ke-15 dunia itu terlihat begitu bangga. Bahkan, Jonatan sendiri masih tak menyangka dirinya berhasil meraih medali emas Asian Games 2018.
"Puji Tuhan terima kasih dapat emas hari ini. Saya tak menyangka dapat medali emas di Asian Games karena ini multievent se-Asia dan notabene pemainnya adalah pemain unggulan dan paling banyak di Asia. Jujur saya tak menyangka dan saya yakini ini berkat Tuhan untuk saya," ujar Jonatan.
Sebelum akhirnya mengalungkan medali emas, perjalanan Jonatan menuju tahta juara terbilang berat dan ketat. Sejak babak awal, ia sudah harus berhadapan dengan unggulan pertama dari Tiongkok, Shi Yuqi. Namun berkat dukungan seluruh masyarakat Indonesia yang begitu besar, Jonatan berhasil mempersembahkan medali emas untuk Merah-Putih.
Lewat hasil yang membanggakan ini, Jonatan seolah mengembalikan kejayaan sektor tunggal putra Indonesia di pentas Asian Games setelah Taufik Hidayat pada 2006 silam di Doha, Qatar. Bukan cuma itu, emas dari tunggal putra ini menjadi pelampiasan setelah gagal mendulang prestasi terbaik di nomor beregu beberapa waktu lalu.
Gelar juara yang dipersembahkan Jojo sekaligus menambah koleksi ke-7 medali emas Indonesia dari nomor tunggal putra di panggung Asian Games. Angka tersebut menyamai pencapaian Tiongkok, sebagai pengoleksi terbanyak medali emas dalam sejarah Asian Games.
"Kemenangan ini sangat berarti buat saya, saat saya terpuruk, banyak komentar negatif. Tapi saya berpikir, kami sudah usaha kenapa hasilnya belum? Setelah lepas beban ini dan jadi juara di Asian Games, saya sangat senang, saya membuktikan kalau saya masih bisa," ungkapnya.