Pasangan kakak beradik asal Nepal itu sempat membuat permaian Ricky/Debby kerepotan. Namun berkat kemampuan dan jam terbang yang lebih unggul, akhirnya Ricky/Debby berhasil menutup pertandingan dengan kemenangan. Debby sendiri mengakui keunggulan sang lawan. Ia bahkan memuji kualitas permainan Ratjanit Tamang.
"Kesulitan banget sih sebenarnya enggak terlalu. Tapi bisa dibilang, kami enggak boleh menganggap remeh atlet dari negara-negara yang bukan negara badminton. Keyakinan untuk menang pasti ada, cuma kita jangan terlalu percaya diri karena takutnya nanti keadaan di lapangan bisa berubah," kata Debby.
Sampai berita ini diturunkan, Ricky/Debby masih menunggu lawan yang akan dihadapinya pada babak selanjutnya, nanti. Antara pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa atau Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, pasangan ganda campuran Thailand.
"Kami tidak memilih ingin berjumpa India atau Thailand karena keduanya sama-sama kuat. Kami siap berhadapan dengan siapa pun," ujarnya.
Sementara itu, ajang Asian Games 2018 ini disebut-sebut sebagai penampilan terakhir bagi seorang Debby Susanto yang memutuskan untuk gantung raket di penghujung tahun ini. Alasan itulah yang membuat Debby sangat berambisi untuk bisa mengalungkan medali emas.
"Siapa atlet yang tidak ingin medali emas, tetapi kami juga tidak ingin takabur. Jadi kami lebih memilih untuk mempersiapkan diri selangkah demi selangkah. Saya pribadi tentu saja memiliki motivasi besar, terlebih ini Asian Games terakhir saya dan ditonton oleh masyarakat dan keluarga besar. Saya ingin membuktikan diri dan mengharumkan nama bangsa," tutup peraih juara All England 2016 itu.