Kemenangan ini menjadi lanjutan rangkaian manis yang sukses ditorehkan pasukan Merah-Putih. Selain itu, Fajar/Rian juga berhasil membayar kekalahannya pada ajang All England 2018 lalu. Atmosfir positif yang menyelimuti Istora, rupanya cukup berpengaruh buat pasangan ganda putra Indonesia.
Kondisi lapangan yang berangin justru menjadi sebuah keuntungan bagi pasangan peringkat sembilan dunia ini. Buktinya, serangan-serangan Fajar/Rian mampu menembus pertahanan ganda Malaysia yang terkenal kokoh itu.
"Lawan bermain baik, waktu kedudukan 17-17 di game pertama, saya tidak berpikir gimana-gimana. Saya hanya berpikir di permainan itu saja. Kuncinya game pertama tidak boleh mengangkat bola karena rawan diserang lawan. Jadi kami terapkan permainan no lob dan itu berhasil," jelas Fajar Alfian selepas pertandingan.
Kemenangan di game pertama yang sengit ternyata membawa dampak positif bagi Fajar/Rian di game kedua. Ong/Teo terus dihujani serangan pada game kedua. "Mereka tidak bisa bermain bertahan, karena di sini ada situasi menang angin dan kalah angin. Mungkin mereka sempat ada defense, tapi di game kedua, mereka bisa ditembus," jelasnya.
Di babak semifinal nanti, Fajar/Rian akan bertemu dengan wakil Negeri Tirai Bambu, Li Junhui/Liu Yuchen. Skor pertemuan sementara 3-1 untuk keunggulan ganda putra terbaik kedua dunia itu.
"Di pertemuan terakhir, kami kalah di Istora, di Indonesia Masters. Tapi Asian Games ini event besar, kami mau memberi yang terbaik, memberi kemenangan. Step by step saja, kami tidak berpikir terlalu jauh dulu. Lawan kami besok juga berat, jadi fokus satu-satu dulu besok. Kami mewaspadai power dan serangan mereka, karena postur mereka tinggi. Jadi kami harus antisipasi bola-bola datar," tandasnya.