"Jujur hari ini saya tidak bermain dengan performa terbaik. Pastinya cukup menyesal dengan hal itu. Saya merasa poin tadi cukup penting bagi tim dan tadi saya berusaha keluar dari tekanan tapi sedikit bermain kurang tenang," ujar Jonatan.
Pebulu tangkis berperingkat lima dunia itu menceritakan bahwa kekalahannya dari Lee yang berperingkat 119 itu karena strategi agresif yang kurang matang, sehingga menjadi bumerang bagi dirinya. "Permainan depan saya terburu-buru dan beberapa kali serangan saya bisa dipatahkan oleh lawan. Dia pertahanannya cukup bagus," paparnya.
Selain itu, rasa tegang yang ia alami tak dipungkiri turut andil pada hasil pertandingan hari ini. Apalagi kompetisi beregu memiliki atmosfer yang berbeda dibanding turnamen individu. "Ketegangan pasti ada karena setiap bertanding di awal-awal selalu tidak mudah. Feel-nya terasa masih belum in, masih meraba-raba jadi penerapan strateginya ragu-ragu. Saya akui itu kesalahan saya dan akan saya perbaiki di pertandingan selanjutnya," katanya.
Atas kegagalannya tersebut, Jonatan pun mengaku menyesal dan memohon maaf kepada tim beregu putra karena belum bisa menyumbang poin bagi "Merah Putih".
Antara melaporkan, tim beregu putra sempat mengawali pertandingan dengan baik setelah Anthony Sinisuka Ginting yang tampil pada partai tunggal putra pertama menorehkan kemenangan atas Jeon Hyeok Jin dengan dua gim langsung 21-15, 21-17. Skuad Indonesia pun mencatatkan keunggulan 1-0 atas tim negeri ginseng.
Namun, hasil positif tersebut tak diikuti oleh pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang tampil pada partai kedua ganda putra. Pasangan peringkat satu dunia itu takluk oleh Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae dengan rubber game 21-11, 22-24, 21-17, sehingga laju tim Indonesia tertahan 1-1 dari Korea Selatan.