"Kami di awal gim pertama tadi sudah unggul tapi tidak bisa memanfaatkan keadaan. Ini jadi pelajaran buat kami," kata Leo.
Leo/Daniel mengaku punya beban lebih saat tampil pada partai penentuan. Meski berusaha untuk bermain tanpa beban, namun nyatanya permainan mereka kurang baik."Tekanan pasti ada, tapi dari dulu ketika kami dipercaya tampil di beregu, kami kesampingkan hal itu. Kami ambil positifnya dan pengalaman bila nanti menjadi penentu lagi seperti ini," tutur Leo.
Leo mengatakan, situasi tersebut membuat permainannya dengan Daniel tak maksimal, bahkan mereka banyak melakukan kesalahan sendiri. Padahal teknik dan pola permainan lawan sudah mereka pahami.
Antara melaporkan, kekalahan tersebut menjadi peringatan keras bagi Leo/Daniel agar tak mengulangi kesalahan serupa saat tampil pada nomor perorangan pekan depan. "Pola lawan sebenarnya tidak ada berubah tapi kami banyak mati sendiri. Kami mau benahi kesalahan hari ini, masih ada dua-tiga hari sebelum perorangan. Kami mau tingkatkan fokus, jangan sampai terpengaruh kekalahan hari ini," pungkas Leo.
Di perempat final, tim beregu putra Indonesia hanya mengamankan satu kemenangan yang dipetik tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting saat tampil pada partai pembuka. Anthony menorehkan kemenangan atas Jeon Hyeok Jin dengan dua gim langsung 21-15, 21-17. Skuad Indonesia pun mencatatkan keunggulan 1-0 atas tim negeri ginseng.
Namun, hasil positif tersebut tak diikuti oleh Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang tampil pada partai kedua ganda putra. Pasangan peringkat satu dunia itu takluk oleh Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae dengan rubber game 21-11, 22-24, 21-17, sehingga laju tim Indonesia tertahan 1-1 dari Korea Selatan.
Di partai ketiga, tim Indonesia tak berhasil merebut keunggulan setelah tunggal putra Jonatan Christie juga gagal menyumbang poin. Indonesia tertahan 1-2 setelah Jonatan ditekuk Lee Yun Gyu dalam dua gim langsung 15-21, 16-21.