Lewat pertandingan tiga gim yang berlangsung di Quay Centre, Sydney Olympic Park, Sydney, Kamis (17/11) sore, Adnan/Nita tampil prima. Meski baru berpasangan sejak dari turnamen Indonesia Challenge di Malang, performa keduanya makin solid.
Terbukti, melalui pertandingan selama 59 menit, meski sempat kehilangan gim kedua, Adnan/Nita tetap bisa tampil solid. Melalui perjuangan tiga gim, mereka menang atas Yujiro/Saori dengan skor 21-13, 17-21, 21-16. "Tadi kami main lebih sabar saja. Tidak bisa buru-buru. Sebab, dengan karakter shuttlecock lambat, tentu tidak bisa segera mematikan permainan lawan. Untuk mendapat poin harus diolah dulu," kata Adnan melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Syukurlah bisa main baik dan menang. Pertandingan tadi juga tidak mudah, perlu perjuangan keras. Hanya, komunikasi kami di lapangan cukup baik dan ini sangat membantu saat kami ditekan," Nita, menambahkan.
Menurut Adnan, kunci kemenangan dalam pertandingan babak 16 besar turnamen berhadiah total 180 dolar AS ini adalah bermain nekad saja. Ini untuk mengantisipasi lawan yang juga bermain bagus dan pertahanannya tidak mudah ditembus. "Saya dan Nita main nekad saja. Main lebih berani dan terus menekan. Itu kunci kemenangannya," jelas Adnan.
Kelebihan lawan pada gim kedua, menurut Nita, adalah permainannya lebih konsisten. Sebaliknya, dirinya bersama Adnan malah kendur. "Power pemain cowoknya begitu kuat. Selain itu pertahanan lawan juga oke, meski diserang, bisa balik-balik saja," Nita, mengungkapkan.
Untuk menghadapi laga perempat final pada Jumat (28/11) melawan Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping asal China, Adnan/Nita mengaku siap dan akan bermain tanpa beban. "Untuk menghadapi mereka, depannya harus lebih berani lagi. Lebih cepat lagi. Antisipasi dan fokus harus ditingkatkan lagi. Defend-nya jangan gampang panik, dan harus bisa mengarahkan ke ruang yang kosong," tutur Nita.
"Besok kami harus bisa tampil maksimal lagi. Chemistry dan komunikasi kami juga makin baik," demikian Adnan.