"Hari ini Gregoria memang sudah habis. Rasa capeknya belum pulih. Tidak bisa mengikuti kecepatan lawan. Di gim pertama masih bisa, gim kedua sudah habis. Makanya banyak melakukan kesalahan sendiri," ujar Herli, dalam siaran pers Humas PP PBSI, Minggu (20/11).
"Gregoria belum pulih benar dari jetlag dari tur Eropa. Kondisinya memang sudah habis. Gerakan kakinya lambat bisa mengejar shuttlecock. Tetap harus tetap bersyukur dengan hasil ini," Herli, menambahkan.
Dalam partai puncak yang berlangsung di Quay Centre, Sydney Olympic Park, Sydney, Minggu (20/11), Jorji sebenarnya sudah tampil bagus di gim pertama. Namun, akibat penurunan kondisi fisik, Jorji akhirnya menyerah dari An Se Young asal Korea Selatan dengan skor 17-21, 9-21 dalam durasi 36 menit.
"Sejujurnya saya kurang puas dengan penampilan final saya hari ini. Harusnnya saya bisa lebih memberikan perlawanan. Namun, harus diakui, An Se Young hari ini memang tampil lebih baik," tutur Jorji.
Juara Kejuaraan Dunia Junior 2017 ini juga menyatakan, bisa tampil di Australia Terbuka dan lolos ke final itu bukan sesuatu yang mudah. Banyak hal yang harus diperbaiki agar ke depan dirinya lebih baik lagi. "Senang tapi saya tidak mau hanya puas sampai di sini. Ke depan semoga masih banyak match yang bisa saya menangi," katanya.
Menyangkut peluang tampil ke BWF World Tour Super di Bangkok nanti, Gregoria belum bisa bicara banyak. "Saat ini untuk BWF World Tour Final, saya memang masih dalam posisi reserve. Itu bukan pertandingan mudah dan menurut saya itu turnamen sangat besar, apalagi ini pertama kali saya bisa tampil di WTF. Sambil menunggu kepastian, saya bisa mempersiapkan diri untuk memperbaiki hal-hal yang kurang," demikian Jorji.