"Pertandingan tadi berjalan tidak mudah, terutama di gim pertama. Itu terjadi karena kami juga harus beradaptasi lebih dulu dengan arena karena ini pertandingan pertama," jelas Apri melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
"Kami perlu beradaptasi dengan angin dan shuttlecock. Terlihat dalam beberapa kali pukulan, kami masih melakukan kesalahan. Seharusnya dari beberapa pukulan itu bisa mendapat poin, malah mati sendiri," tambahnya.
Namun, Apri merasa keduanya dapat bermain dengan baik di gim kedua. "Ini karena adaptasi, kami bisa lebih baik dan pola permainan yang kami kembangkan juga bisa berjalan sesuai dengan harapan. Kami pun makin bisa mengantisipasi permainan lawan," katanya.
Di babak 16 besar, Apri/Fadia akan bertemu pemenang laga antara Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard dari Thailand dan wakil tuan rumah Sydney Tjonadi/Victoria Tjonadi. Menanggapi laga ini, Fadia menyatakan, "Siapa pun lawannya nanti, kami harus lebih siap. Saya harus bisa lebih konsisten dalam bertanding. Saya harus menyiapkan pola pikir yang baik. Saya juga harus siap capek."
"Untuk menghadapi pertandingan babak kedua, kami harus bersiap lagi. Pikiran harus bisa lebih kreatif lagi di tengah lapangan. Kami harus lebih kaya dalam mempersiapkan pola permainan. Selain itu, komunikasi dengan Fadia dan Coach Didi (Eng Hian) juga harus lebih baik lagi," demikian Apri.