"Tidak mudah dan perlu waktu beradaptasi dengan lapangan di sini. Kami mau lebih baik di pertandingan selanjutnya," kata Fajar, singkat, lewat siaran pers Humas PP PBSI.
Meski butuh waktu untuk beradaptasi, kemenangan mampu diraih Fajar/Rian atas wakil India M.R. Arjun/Dhruv Kapila dengan skor 21-16, 24-22.
Hal hampir serupa juga dirasakan oleh ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, yang memulai perjalanan di BAC 2022 dengan memulangkan unggulan keenam, Tang Chun Man/Tse Ying Suet, asal Hong Kong "Di sini juga lapangannya berangin, jadi harus cepat memutar otak untuk penerapan strategi," tutur Pitha.
Sementara, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri belum bernasib baik pada babak pertama, setelah disingkirkan pasangan Jepang, Akira Koga/Taichi Saito, di babak 32 besar. Juara All England 2022 itu kalah rubber game 21-18, 17-21, 17-21.
Bagas/Fikri mengakui, lawan tampil lebih baik. Sementara, mereka kesulitan beradaptasi dengan situasi lapangan. "Mereka (bermain) safe dan rapi. Sementara kami kurang bisa beradaptasi dengan lapangan yang berangin dan bolanya kencang," ungkap Fikri.
"Juga kami banyak melakukan kesalahan sendiri dan kurang fokus," Fikri, menambahkan.
Sejak latihan perdana pada akhir pekan lalu di arena yang pernah digunakan untuk perhelatan SEA Games 2019, pelatih ganda putra pelatnas bulu tangkis Indonesia Aryono Miranat mengungkapkan, lapangan yang cukup berangin membuat pergerakan kok menjadi cepat. "Anginnya cukup besar dan ini lumayan mengganggu," katanya.
Saat itu, Aryono meminta keempat ganda putra yang diasuhnya untuk lebih mematangkan pola permainan. "Kondisi ini memang harus segera diadaptasi dengan pola main yang mau diterapkan nanti," Aryono, menyatakan.
"Semoga mereka bisa lebih menguasai keadaan lagi," pungkasnya.