"Ini akan jadi pertemuan pertama kali kami dengan mereka. Kami harus menyiapkan stamina ekstra, siap capek, dan all out," kata Pramudya, dalam siaran pers Humas PP PBSI, Sabtu (30/4).
Aaron/Soh, unggulan kelima di kejuaraan ini, melaju ke final setelah menyudahi perlawanan pasangan China, He Ji Ting/Zhou Hao Dong, 18-21 21-12 21-18.
Sementara, pada babak empat besar Pram/Yere mengalahkan rekan sesama pelatnas, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, lewat drama tiga gim 22-20, 13-21, 21-18.
Fajar/Rian merupakan satu dari tiga ganda putra unggulan yang dikalahkan Pram/Yere dalam perjalanan mereka menuju ke final. Di babak 16 besar, pasangan pelapis pelatnas ini menang atas unggulan keenam asal Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi.
Kemudian di babak perempat final, Pram/Yere berhasil menumbangkan juara dunia 2021 asal Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, 21-15, 19-21, 21-19. Ganda putra Indonesia berperingkat 21 dunia itu merasa senang karena kemenangan tersebut membalaskan dendam mereka setahun lalu, setelah dua kali kalah berturut-turut di Nusa Dua, Bali.
Laga final antara Aaron/Soh dan Pram/Yere berlangsung di Muntinlupa Sports Complex, Manila, Minggu (1/5) siang waktu setempat.