"Sebenarnya kami sudah mempersiapkan semua dengan baik termasuk kondisi fisik tapi tadi ketika lawan mempercepat tempo kami memang kesulitan mengimbanginya. Mereka lebih cepat dari kami," kata Tiwi, melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
"Di gim kedua kami bermain kurang tenang dan banyak melakukan kesalahan sendiri dan kami merasa fokus kami sempat turun jadi lawan memanfaatkan kelengahan kami itu," tambahnya.
Sementara, Ana mengungkapkan, setelah kedudukan imbang 1-1, keduanya berupaya mengembalikan fokus dan pola permainan seperti pada gim pertama yang mereka menangkan. Namun, usaha pasangan berperingkat 18 dunia itu gagal. "Sementara lawan sudah lebih enak mainnya dan mentalnya semakin baik," tuturnya.
Secara umum Ana menilai, keduanya mengalami peningkatan performa, terutama dalam mengendalikan pola permainan. Namun, menurut Tiwi, keduanya perlu mencari jalan keluar agar dapat bermain konsisten dalam kondisi tertekan. "Ada 'pekerjaan rumah' agar ke depan kami dapat mengembalikan fokus dan keluar dari tekanan ketika kami masuk ke dalam permainan lawan. Itu yang perlu diasah," kata Tiwi.
Selepas BAC 2023, Ana/Tiwi akan fokus pada pemulihan kondisi fisik dan bersiap untuk SEA Games Kamboja 2023. "Kami bertekad mau sumbang emas untuk Indonesia," demikian Tiwi.