"Pertama-tama, puji Tuhan atas keberhasilan ini. Semua berkat bantuan Tuhan yang membuat saya bisa bermain dengan baik, bisa bermain dengan enjoy, bisa keluar dari tekanan, dan senang pastinya dengan kemenangan ini," tanggap pemain yang akrab disapa Jojo ini kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Di gim pembuka, Jojo mampu memperbesar keunggulan pada poin 18. Namun, di jelang pengujung gim, juara All England 2024 itu mengaku kurang tenang dalam meladeni permainan Shi. Alhasil, Shi mengunci kemenangan gim pertama dengan skor 21-18. "Penggunaan strategi dan pukulan itu tidak sinkron. Di gim pertama dan gim kedua akhir, sedikit missed-nya di situ," katanya.
"Di gim kedua saat unggul 18-10, sempat kelihangan banyak angka itu bukan karena kehilangan fokus. Tetapi permainan Shi Yu Qi bermain jauh lebih rapi. Pertahanannya lebih rapat juga. Sehingga beberapa kali saya tidak sabar atau pengembaliannya yang tanggung," Jojo, menambahkan.
Di gim penentu, Jojo berupaya untuk mengurangi kesalahan dan mengambil inisiatif untuk bermain menyerang sepanjang pertandingan. "Saya juga lebih menekan dulu supaya lawan juga tertekan. Strategi ini berhasil," tuturnya.
Dalam perjalanan menuju final, Jojo menang atas Jewel Angelo Albo asal Filipina, Lee Cheuk Yiu (Hong Kong), dan unggulan kedelapan Lee Zii Jia (Malaysia), tanpa kehilangan satu gim pun.
Sementara di final, Minggu (14/4) malam waktu setempat, Jojo akan bertemu pemenang pertandingan semifinal antara unggulan unggulan keempat Kodai Naraoka dan unggulan kelima Li Shi Feng (China).