“Kami bermain konsisten di lapangan. Dari awal juga kami coba sabar buat menghadapi lawan. Kami nggak terburu-buru. Cuma mungkin di pertengahan game kedua kami agak kendor di lapangan. Itu yang seharusnya kami antisipasi. Besok-besok nggak boleh kejadian kaya gitu lagi,” kata Tontowi.
Di pertengahan game kedua, Tontowi/Liliyana unggul tipis 5-3 dan 6-5. Namun tak lama kemudian, Xu/Ma balik menyusul menjadi 9-6 dan 14-8. Beruntung pasangan Indonesia kemudian bisa menyusul poin demi poin Xu/Ma menjadi 14-14. Setelahnya, Tontowi/Liliyana terus melesat menekan lawan hingga menang 21-16.
Tontowi/Liliyana dan Xu/Ma sudah 18 kali berhadapan sebelumnya. Pertemuan terakhir mereka terjadi di turnamen yang sama, tahun lalu. Pada Badminton Asia Championships 2015, Tontowi/Liliyana menang 21-12 dan 21-15.
Selanjutnya di babak perempat final, Tontowi/Liliyana akan berhadapan dengan Choi Solgyu/Eom Hye Won, Korea. Kedua pasangan ini belum pernah saling berhadapan.
Melihat peluang di atas kertas, Tontowi/Liliyana masih diunggulkan sebagai peringkat dua dunia. Sementara Choi/Eom duduk di peringkat 13 dunia. Meski begitu, Tontowi/Liliyana mengaku tetap waspadai pertandingannya besok (29/4).
“Pemain Korea itu terkenal ulet dan pantang menyerah. Jadi dari awal kami harus lebih siap lagi, sama siap capek aja,” ujar Liliyana.
Sementara itu, tiga ganda campuran Indonesia lainnya, Praveen Jordan/Debby Susanto, Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja dan Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti, sebelumnya mendera kekalahan yang sama oleh tiga pasangan Korea di babak kedua tadi.
Foto: PBSI