Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira mengatakan bila fokus di poin-poin kritis menjadi salah satu hal yang harus mereka perbaiki. Wahyu/Ade bahkan mengaku masih sering terburu-buru ingin segera menyelesaikan pertandingan yang justru berujung menjadi ‘bumerang’ bagi mereka sendiri.
“Jangan buru-buru mau game, kan bisa dapat poin satu sampai 19, tapi nyari poin dari 20 ke 21 susah sekali? Kita harus lebih fokus di poin akhir, kita masih kurang tenang. Saat kedudukan imbang mainnya nggak buru-buru, tetapi waktu terkejar malah panik, sering kayak gitu,” jelas Wahyu.
Demi mencapai misi tersebut, Wahyu/Ade mengaku telah melakukan sejumlah evaluasi dengan memperbaiki fokus bertanding, khususnya saat kondisi poin-poin kritis. “Harusnya sih masuk semifinal, maunya bisa ke semifinal atau bahkan lebih, supaya cepat naik rangkingnya dan mengejar teman-teman yang lain. Saya dan Ade harus banyak perbaikan terutama di saat-saat kritis,” katanya.
Untuk itu, pada kejuaraan yang akan berlangsung di Wuhan Sport Center, Tiongkok, 23 hingga 28 April mendatang ini, Wahyu/Ade optimis bisa mendapatkan hasil yang maksimal demi mengejar ketertinggalannya. Wahyu/Ade akan mengawali petualangannya di babak pertama Badminton Asia Championships 2019 ini dengan menghadapi wakil Sri Lanka, Dinuka Karunaratna/Niluka Karunaratne, Rabu (24/4).
Sementara itu, pasangan peringkat satu dunia, Kevin/Marcus akan berhadapan dengan wakil Singapura, Danny Bawa Chrisnanta/Hee Yong Kai Terry yang berangkat dari babak kualifikasi. Sama halnya dengan Fajar/Rian yang harus berhadapan dengan jebolan kualifikasi, Lam Wai Lok/Li Kuen Hon dari Hong Kong. Sedangkan Hendra/Ahsan akan ditantang pasangan Taiwan, Liao Min Chun/Su Ching Heng.