“Kalau lagi pertandingan, om Rionny lebih tegas dan lebih disiplin di lapangan. Waktu latihan pun, istirahat dari satu program ke program selanjutnya tidak terlalu lama, lebih sedikit. Nggak galak sih orangnya, tapi tegas, kalau ada yang nggak benar, dikasih tahu,” ungkap Fitriani.
“Targetnya memang meningkatkan kekuatan fisik kita, latihan fisik kadang disisipkan di latihan teknik di pagi hari. Biasanya latihan fisiknya sore hari, sekarang latihan teknik pagi pun ada latihan fisiknya,” sambungnya menjelaskan.
Fitriani akan mengawali petualangannya di babak pertama Badminton Asia Championships 2019 dengan berjumpa wakil tunggal putri Malaysia, Soniia Cheah. Dari empat pertemuan sebelumnya, kedua pebulutangkis ini tercatat punya hasil imbang 2-2. Pada pertarungan terakhir di panggung Piala Uber 2018 lalu, Fitriani kalah dengan skor 21-10, 17-21 dan 14-21.
“Sekarang skornya 2-2 untuk kita, saya pernah menang, pernah kalah juga dari dia. Jadi harus lebih siap. Soniia punya postur tubuh tinggi, jadi otomatis dia mainnya menyerang. Pukulan-pukulannya lumayan tajam, defense saya harus lebih rapat. Saya mau dapat hasil maksimal di turnamen ini,” katanya.
Selain Fitriani, Indonesia juga mengirimkan sejumlah wakil terbaiknya ke ajang Badminton Asia Championships 2019 ini, termasuk pasangan ganda putra peringkat satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan masih banyak lagi.
Tim Indonesia sendiri baru tiba di Wuhan, Tiongkok, Minggu (21/4), dan akan menjalani sesi latihan pada Senin (22/4), besok. Kejuaraan Badminton Asia Championships 2019 ini akan berlangsung di Wuhan Sport Center, Tiongkok pada 23 hingga 28 April mendatang. Perolehan poin yang didapat dari turnamen inipun setara dengan kejuaraan BWF World Tour Super 500.