Sebelumnya pada Selasa kemarin (6/2, tim putri mampu menang sempurna 5-0 atas Singapura di pertandingan penyisihan grup Z. Malam harinya, giliran tim putra yang menekuk Maladewa, juga dengan skor 5-0. Meskipun menyapu bersih semua kemenangan, namun hasil ini tak dapat dijadikan tolak ukur penampilan tim karena lawan masih belum seimbang.
“Kemenangan atas Singapura saya harap membuat tim putri sudah lebih beradaptasi dan bisa tampil lebih rileks melawan Tiongkok. Untuk tim putra, harus tetap waspada dengan Filipina, karena kemarin mereka cukup memberikan perlawanan saat berhadapan dengan India,” tutur Achmad Budiharto, Chief de Mission tim Indonesia.
Tim putra akan berhadapan dengan India dalam laga final penyisihan grup D. India yang mengandalkan sektor tunggal putra, akan menjadi lawan yang cukup berat bagi tim Indonesia.
“Tim Indonesia sudah lebih diuntungkan dengan pemain-pemain tunggal putra yang tadinya underdog, sekarang sudah lebih percaya diri,” ujar Budiharto.
Sementara itu di sektor ganda, pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon diturunkan pada laga pertama melawan Maladewa. Namun pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan tak diduetkan dengan alasan strategi.
“Hendra/Ahsan tak dipasangkan itu karena bagian dari strategi tim kami, supaya tidak mudah dibaca oleh lawan. Kalau Kevin/Marcus memang minta diturunkan di pertandingan pertama karena mereka mau pemanasan. Di pertandingan melawan Filipina kemungkinan susunannya akan berubah lagi,” ungkap Budiharto.
Sementara itu, menurut Budiharto, tim putra sebetulnya sudah memastikan tiket ke putaran final Piala Thomas yang akan dihelat di Bangkok, Thailand, pada Mei mendatang. Akan tetapi, tim tetap diminta untuk tampil maksimal mengingat tahun lalu tim putra menjadi kampiun.
“Inilah yang jadi tantangan, tim putra tahun lalu jadi juara. Kalau bisa dipertahankan, bagaimana menjaga motivasi itu,” sebutnya.
Sementara itu tim putri selanjutnya bakal berhadapan dengan tim Tiongkok, besok (Kamis, 8/2) pagi.