Mengawali turnamen BAJC 2024, Ignasius/Medina mengaku tidak bisa mengeluarkan permainan terbaiknya mengingat masih merasa tegang. Adanya motivasi dari pelatih dari pinggir lapangan akhirnya membuat Ignasius/Medina bisa keluar dari tekanan dan akhirnya mengakhiri laga dengan kemenangan dalam tempo 30 menit.
"Kami bermain tidak lepas di awal laga sehingga banyak melakukan kesalahan sendiri. Mungkin hal itu karena kami merasa tegang dalam bermain. Tidak mudah bermain di sini karena ini merupakan level internasional yang atmosfernya berbeda," ungkap Ignasius melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Kami berupaya untuk saling menguatkan satu sama lain sehingga akhirnya bisa mengakhiri laga dengan kemenangan," Ignasius, menambahkan.
Dengan kemenangan ini, Ignasius/Medina akan menghadapi wakil Korea Selatan, Hong Ji Ho/Kim So Hee. Pada laga sebelumnya, wakil negeri ginseng itu mengalahkan pasangan Kazakhstan, Otobek Kamilov/Diana Namenova, dengan skor 21-6, 21-11. "Melangkah ke babak 32 besar membuat kami harus bermain lebih sabar mengingat lawan-lawan yang akan dihadapi punya pengalaman bermain di level internasional. Kami berupaya untuk bisa memberikan yang terbaik di babak berikutnya," ujar Medina.
Langkah Ignasius/Medina juga diikuti pasangan Taufik Aderya/Clairine Yustin Mulia seusai mengalahkan wakil Filipina, Jamal Rahmat Pandi/Marry Destiny Untal, dengan skor 21-13, 21-17.
Pada laga ini Taufik/Clairine mengaku tidak begitu nyaman dalam menyerang. Dengan bermain lebih sabar, Taufik/Clairine bisa memegang kendali permainan di pengujung laga dan meraih kemenangan dua gim langsung dalam tempo 32 menit. "Pada laga ini kami kembali beradaptasi kembali. Masih belum terasa nyaman mungkin karena sebelumnya bermain di nomor beregu jadi membuat kami harus kembali beradaptasi dalam melakukan pola penyerangan," ungkap Taufik.
"Kami masih bermain di bawah standar. Kami seharusnya bisa tampil menekan sejak awal dan memegang kendali permainan," Clairine, menambahkan.
Dengan hasil ini Taufik/Clairine akan menantang wakil India, Vansh Dev/Shravani Walekar, yang pada laga sebelumnya mengalahkan wakil Taiwan, Chi Ruei Chiu/Ke Xin Huang, dengan skor 21-15, 20-22, 21-17.
Kemenangan juga diraih ganda campuran Indonesia lainnya, M. Nawaf Khoiriyansyah/Luna Rianty Saffana, yang mengalahkan wakil Thailand, Tankhun Setthaprasert/Pitchanard Chaiwanna, dengan skor 21-15, 21-11.
Menghadapi wakil negeri "Gajah Putih" tersebut, Nawaf/Luna bermain taktis dengan langsung menekan pertahanan lawan untuk bisa meraih kemenangan dua gim dalam tempo 28 menit. "Kami mencoba untuk bermain lebih menekan. Lawan terlihat kewalahan dan tidak bisa mengantisipasi saat kami menyerang terutama di depan net. Hal itu kami manfaatkan untuk bisa meraih kemenangan dua gim pada laga ini," kata Luna.
Kemenangan yang diraih Nawaf/Luna membuat keduanya akan menantang wakil China, Li Hong Yi/Zhang Jia Han. Pada laga sebelumnya ganda campuran asal negeri tirai bambu itu mengalahkan pasangan Makau, Chang Chi Chon/Wang Wai Kei, dengan skor 21-6, 21-11.