Sepanjang pertandingan, pemain nomor tiga dunia ini tetap fokus. Tidak ada kesan Anthony menganggap remeh lawan. Salah satu andalan Skuad "Merah Putih" itu tetap menaruh hormat kepada lawan. "Ya, saya tetap main fokus dan tidak mau memandang remeh lawan. Saya hanya fokus ke adaptasi lapangan dan semuanya. Saya coba-coba berbagai jenis pukulan, serta untuk mengenakan pukulan dan mengetahui ke mana arah angin. Saya manfaatkan segala aspeknya," tutur Anthony, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
Anthony mengakui, ia juga belum bisa mengeluarkan segala kemampuan dan belum merasa capek, lantaran kualitas lawan memang berbeda. "Tadi memang belum terasa capeknya. Apalagi pertandingan tadi berjalan singkat. Makanya, usai bertanding saya meneruskan untuk latihan lagi," ujarnya.
Menurutnya, selama laga, ia terus berusaha beradaptasi dengan lapangan. Baik itu arah angin maupun tata lampu dan juga suasananya. "Saya harus bisa beradaptasi dan memanfaatkan pertandingan ini sebaik mungkin. Ini untuk bekal menghadapi pertandingan berikutnya yang pasti lebih berat," ungkap Anthony.
Sementara sang lawan, Abi Younes Christophe, meski kalah, tetap merasa senang bisa bertanding melawan Anthony. "Saya tahu Ginting itu pemain kelas dunia. Bagi saya bisa bermain melawan dia itu seperti impian yang menjadi nyata," komentar Christophe.
Usai laga, pemain Lebanon ini meminta tanda tangan dan berfoto bareng dengan Anthony. "Saya senang bisa bertemu dengan Ginting," kata Christophe.
Sementara Putri juga sukses menyumbangkan angka bagi tim "Merah Putih". Iia membawa Indonesia unggul 2-0 setelah mengalahkan Zeina Kazma dengan 21-5, 21-4 dalam waktu 17 menit. "Kesan pertama kali main di kejuaraan beregu campuran, ya sama saja seperti kejuaraan beregu lainnya. Saya senang bisa menyumbangkan angka kemenangan buat Indonesia," ujarnya.
"Saya tentu senang dan bersyukur alhamdulillah. Harus diakui, tadi kualitas lawan juga masih jauh. Tadi saya manfaatkan untuk mengenakan pukulan dan feeling saja," demikian Putri.