"Lawan belum sepadan. Bukannya sombong tetapi kondisinya seperti itu. Dalam beberapa kali pukulan sudah mati. Belum ada reli-reli panjang," kata Rehan, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Tadi kami belum teruji benar. Mungkin karena kualitas lawan yang belum sepadan. Kami tadi main normal dan tidak boleh memandang remeh lawan," Lisa, menambahkan.
Pada pertandingan yang berlangsung di Dubai Exhibition Centre, Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa (14/2) siang, Rehan/Lisa hanya memanfaatkan pertandingan ini untuk beradaptasi. Mereka mencoba menyesuaikan dengan suasana di arena dan kok saja.
Maklum, dari segi pola permainan memang timpang. Kalau Rehan/Lisa menyerang, pasti langsung tembus. Sementara berharap sebaliknya agar ditekan dan diserang lawan, tekanannya juga kurang kuat seperti yang diharapkan. "Kalau saya dan Lisa menyerang, pasti lawan tembus. Sementara kalau memilih bertahan, serangan lawan juga tidak kuat. Jadi dari sisi permainan yang kami harapkan, pertandingan tadi rasanya belum optimal," jelas Rehan.
Mengetahui kualitas lawan yang belum setara, Rehan/Lisa pun akhirnya memanfaatkan laga ini sebagai ajang beradaptasi. Keduanya memanfaatkan untuk berlatih dan mencoba-coba permainan dan variasi pukulan. "Tadi saya coba variasi pukulan saja. Melatih feeling, kalau memukul sekeras ini keluar atau tidak. Saya dan Lisa menggunakan pertandingan ini untuk belajar beradaptasi saja untuk menghadapi pertandingan selanjutnya," demikian Rehan.